Mahasiwa stah lampung pada dasrnya kompak - kompak, yang mw gabung bleh ikutan kok,kami bangga jadi mahasiswa stah lampung alna selain dapet ilmu agama juga bisa berbagi untuk masyarakat, maju teruz stah lampung
Minggu, 23 Mei 2010
Makalah proses belajar
Ditulis Oleh :
Gede Eka Setiasa
07 10 11 027
Makalah
PROSES BELAJAR
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah psikologi pendidikan
Oleh :
1. GEDE EKA SETIASA
2. Ni NENGAH ARIASTI
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU LAMPUNG
2010
Kata Pengantar
Om Swastyastu,
Om Awighnamastu Namo sidham,
Atas asung kertha waranugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dan karunia-Nya akhirnya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Proses Belajar “. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi pendidikan. Dimana Psikologi pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk dipelajari sebagai seorang calon pendidik ( Guru ). Psikologi pendidikan sebagai ilmu untuk memahami kejiwaan manusia secara umum. Tentu didalamnya menyangkut banyak aspek diantara mengenai proses – proses dalam belajar, yang penting untuk diketahui.
Sebagai seorang penyusun tentunya sangat menyadari, bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan baik itu dari segi isi, stuktur maupun yang lainya.Untuk itu penyusun sangatmengharapkan saran dan kritik dari dosen,mahasiswa ataupun pihak lain, yang sifatnya membangun agar kedepannya lebih baik.
Dalam hal ini, penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan saran penyusunan makalah ini dengan cukup baik. Semoga Brahman senantiasa memberikan perlindungan kepada kita semua “OM Tat Sat “.
Om Siddhirastu tad astu svaha
Om Santih, Santih, Santih Om
Bandar Lampung, September 2009
Penyusun
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranan sangat penting dalam kehidupan manusia,karena dengan adanya pendidikan akan terbentuk manusia yang terampil dan berkualitas. Sehingga mampu bersaing dengan manusia lainya. Pendidikan merupakan hal yang sangat mendasar yang tidak lepas dari kehidupan semua orang. Seiring dengan meningkatkan dunia pendidikan.hal yang harus dilakukan oleh dunia pendidikan tentunya harus mempersiapkan sumber daya manusia yang kreatif, mampu memecahkan persoalan – persoalan yang aktual dan mampu menghasilkan teknologi baru merupakan perbaikan dari sebelumnya.
Pendidikan tersebut dapat diperoleh dengan cara belajar. Semakin banyak belajar maka semakin banyak juga ilmu yang akan kita peroleh. Belajar memerlukan suatu proses yang nantinya akan memberikan output. Pengetahuan atau pendidikan yang kita dapatkan dari kebiasaan belajar, bisa menjadi alat ampuh dalam membantu kita mengambil keputusan yang berkualitas. Dengan kemampuan yang selalu disempurnakan, kita menjadi lebih bijak dalam melihat suatu permasalahan, karena bisa melihat permasalahan dari sudut pandang yang lebih luas.
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Belajar bukanlah hanya sekedar aktivitas yang sedang terjadi pada diri individu, akan tetapi terjadi atas usaha individu sendiri dengan cara mengolah informasi yang ada dan menerapkanya.
Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja dari individu yang bersangkutan. Begitu juga dengan hasil-hasilnya, individu yang bersangkutan menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan, misalnya pengetahuannya semakin bertambah atau keterampilannya semakin meningkat, dibandingkan sebelum dia mengikuti suatu proses belajar.
proses belajar itu terjadi karena antara interaksi antara seseorang dengan lingkungan.
Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan ,ketrampilan ,atau sikapnya. Apabila proses belajar itu diselanggarakan secara formal disekolah – disekolah ,tidak lain ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan , ketrampilan, maupun sikap.
Berdasarkan permasalahan diatas maka penyusun makalah yang berjudul “ Proses Belajar “.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakan yang dikemukakan diatas maka rumusan masalah makalah ini adalah :
1. Apakah pengertian dan faktor – faktor dalam proses belajar ?
2. Apakah pentingnya tujuan belajar dan pembelajaran ?
3. Bagaimana peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar ?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasrkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Mendeskripsikan pengertian dan faktor – faktor dalam proses belajar.
2. Mendeskripsikan tentang pentingnya tujuan belajar dan pembelajaran.
3. Mendeskripsikan tentang upaya guru dalam pembelajaran dan peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar.
1.4 Manfaat penulisan
Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat berguna untuk :
1. Penulis adalah sebagai sarana untuk belajar menulis suatu karya yang berstruktur ilmiah meskipun masih dalam bentuk makalah.
2. Dosen adalah sebagai media untuk dijadikan tolak ukur dalam memeberikan penilaian baik itu dari penulisan maupun pemahaman terhadap materi yang ditulis.
3. Mahasiswa dalah sebagai bahan materi untuk diskusi dalam materi proses belajar.
1.5 Metode Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode kualitatif, yaitu berdasarkan referensi dari buku-buku yang ada kaitanya dengan materi proses belajar dan juga referensi sumber dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Howard L. kingskey menyatakan bahwa belajar adalah proses dimana tingkah laku dalam artian luas ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan. Slameto juga merumuskan pengertian tentang belajar,menurutnya belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,sebagai hasil pengalaman individual itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Moh. Surya (1997) : “belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya”.
Witherington (1952) : “belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”.
Crow & Crow dan (1958) : “ belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru”.
Hilgard (1962) : “belajar adalah proses dimana suatu perilaku muncul perilaku muncul atau berubah karena adanya respons terhadap sesuatu situasi”
Di Vesta dan Thompson (1970) : “ belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman”.
Gage & Berliner : “belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang yang muncul karena pengalaman”
2.2 Pengertian Proses Belajar
Secara sederhana proses belajar atau learning process merujuk pada aktivitas individu. Secara teknis para ahli psikologi mencoba memberikan batasan atau definisi yang beraneka ragam, namun semuanya berunjuk pada terjadinya proses perubahan tingkah laku individu.dari definisi diatas kita mendapat pemahaman tentang belajar yaitu:
- Bahwa belajar harus bersifat mengubah individu.
- Bahwa perubahan itu merupakan hasil dari pengalaman.
- Bahwa perubahan itu terjadi dalam prilaku individu yang dengan cara mengolah informasi yang ada dan menerapkannya.
Mengenai proses belajar sudah banyak diungkapan dalam berbagai teori belajar. Dalam urain ini diungkapkan dua kelompok pandangan tentang belajar yakni operant conditioning dan intrumental conseptualisme. Prinsip – prinsip operant conditioning dapat kita pahami dari pandangan dan hasil penelitian skinner [1969 ].menurut skinner [dalam fontana :1981} berpendapat bahwa proses belajar melibatkan tiga tahap sebagai berikut :
a. Adanya rangsangan atau “simulus “ atau situaasi {s} yang dihadapi oleh atau dihadapkan kepada murid.
b. Lahirnya prilaku atau behavior { B }
c. Penguatan atau reinforcement { R } yang mengikuti prilaku yang lahir.
Prinsip instrumental copceptualism dapat kita pahami bruner ( 1966 ).bruner ( dalam fontana :1981 ) melihat prosses belajar dari konsepsi psikologi kognitip. Menurut pandangan bruner ( 1966 ) proses belajar bukanlah semata – mata lahir dari prilaku yang disebabkan adanya rangsangan yang diperkuat atau diperlemah oleh “ penguatan “ akan tetapi merupakan proses aktip dimana seseorang menyimpulkan prinsip – prinsip dan hukum atau kemudian mengetesnya.
Dengan kata lain, belajar bukan hanya aktifitas yang sedang terjadi pada diri individu akan ttetapi merupakan sesuatu yang terjadi atas usaha individu sendiri dengan cara mengelolah imformasi yang ada dan menerapkannya.
Jika terlihat lebih jauh dua kelompok pandangan tersebut berbeda dalam hal skinner (1969 ) kurang memberi tekanan pada potensi individu sedangkan bruner (1966) justru memberikan tekanan pada potensi individu. Kedua pandangan tersebut sebenarnya tidak saling bertentangan ,malah saling mengisi .menurut konsepsi instrumental conseptualism proses belajar meliputi tiga jenis aktivitas mental sebagai berikut :
1. Pemerolehan informasi,
2. Pengelolaan informasi kedalam benntuk layak untuk diterapkan.
3. Pengetesan dan pengecekan kecukupan { memadai tidaknya } perubahan bentuk imformasi itu.
Menurut bruner ( 1966 ) proses informasi berlangsung dalam tiga bentuk yakni:
1. Bentuk “ enactive “ merupakan proses yang sangat operasional yang tidak menggunakan citra { bayangan } maupun kata – kata tetapi berlangsung dalam bentuk tindakan
2. Bentuk “ Iconic “ merupakan yang sudah lebih maju dalam arti mengunakan bayangan atau imajinasi, meskipun masih belum menggunakan bahasa.
3. Bentuk “ Syimbolik “ merupakan proses yang sudah lebih dari imajinasi yakni sudah menggunakan bahasa. Ini membuat proses belajar lebih abstrak dan luwes.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
This area Coment""